Sejarah dan Jenis-jenis Scanner

Table of Contents
Sejarah dan Jenis-jenis Scanner

blogazka.com - Gambar sering dihasilkan dari proses pengambilan gambar menggunakan kamera. Kita juga dapat menghasilkan gambar dengan menggunakan perangkat lunak pengolak grafis. Bagaimana jika kita memiliki gambar hasil coretan tangan di kertas dan ingin kita edit menggunakan komputer?

Untuk memindahkan gambar di kertas ke dalam komputer dapat melalui proses scanning gambar. Scan adalah suatu proses input berupa image (gambar) atau teks ke dalam komputer mengguanakan alat yang disebut scanner. 

✔ Pengertian scanner

Istilah scanner berasal dari Bahasa inggris dengan kata dasar “scan”. Di dalam Bahasa Indonesia, “scan” sering dianggap mirip dengan istilah pindah. Scanner adalah mesin pemindai atau cukup disebut pemindai saja.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pindai berarti melihat dengan cermat dan lama; melewatkan berkas electron atau (sesuatu) lalu mengubahnya menjadi variasi sifat-sifat electron yang membawa informasi secara elektronis. 

Maka dari itu, pemindai dapat diartikan sebagai alat yang dapat membaca data dengan teliti dan seksama. Selain komputer dan printer, dalam proses desain grafis juga memerlukan sebuah alat yang sangat penting, yaitu scanner. 

Adakalanya saat proses mendesain kita jumpai masalah keterbatasan dalam ilustrasi digital. Kita mencari referensi di internet tidak ada, namun kita memiliki gambar cetakan. Maka di saat itulah kita memerlukan scanner untuk mengubah data gambar konkret (fisik) menjadi gambar digital untuk selanjutnya kita pakai dalam proses mendesain.

Scanner adalah alat elektronik yang fungsinya hamper sama dengan mesin fotokopi, yaitu untuk memasukkan data berupa gambar/ilustrasi/teks dalam desain yang diproses melalui komputer. 

Namun, ada perbedaan dari kedua hardware tersebut, yaitu mesin fotokopi hasilnya dapat langsung dilihat pada media kertas, sedangkan scanner hasilnya ditampilkan pada layer monitor komputer kemudian diproses secara manual di dalam komputer

Data yang telah diambil dengan scanner bisa dimasukkan secara langsung ke semua aplikasi computer yang mengenali teks ASCII (American Standard Code for Information Interchange). Hasil dari scanner biasanya berbentuk model warna RGB (Red, Green, Blue) yang dapat diubah menjadi gambar yang dengan format JPEG, TIFF, Bitmap, dan PNG.

Selain untuk melakukan scan gambar, perangkat scanner juga dapat dipergunakan untuk melakukan scan teks yang hasilnya akan tetap terbaca sebagai teks dan langsung dapat dilakukan editing dengan program pengolah kata sehingga semakin praktis dan pekerjaan. 

Perangkat scan tersebut telah dilengkapi dengan OCR (Optical Character Recognition) dengan menggunakan software Omni Page. Namun teks yang dapat di-scan adalah teks hasil print out yang memiliki tipe huruf yang teratur, bukan teks yang ditulis dengan tangan. 

Scanner yang akan kita bahas kali ini adalah image scanner atau alat yang akan membaca gambar/teks dalam bentuk lembaran kertas untuk diubah menjadi data citra digital. 

✔ Sejarah scanner 

Pada tahun 1975, Ray Kurzweil dan timnya menciptakan Kurzweil Reading Machine beserta software Omni-Font OCR (Optical Character Recognition). Software ini berfungsi mengenali teks yang ada dalam objek yang di-scan dan menerjemahkannya menjadi data dalam bentuk teks. 

Dari awal perkembangan itulah teknologi scanner muncul dan akhirnya terus berkembang sampai saat ini dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Kini scanner sudah dapat digunakan untuk men-scan objek tiga dimensi.

Bentuk dan ukuran scanner pun bermacam-macam. Ada yang besarnya seukuran dengan kertas folio ada juga yang seukuran postcard, bahkan yang terbaru, berbentuk pena yang baru diluncurkan oleh Perusahaan WizCom Technologies Inc. 

Scanner berukuran pena tersebut bisa menyimpan hingga 1.000 halaman teks cetak dan kemudian mentransfernya ke sebuah komputer pribadi. Scanner berukuran pena tersebut dinamakan Quicklink

Banyak jenis scanner yang beredar di pasaran dengan berbagai merk, di antaranya scanner keluaran dari Canon, Hewlett Packard (HP), EPSON, UMAX, Panasonic, Samsung, Fujitsu, Lexmark, dan masih banyak lagi scanner lainnya yang semakin berkembang dengan pesat seiring penemuan baru teknologi scanner. 

Penemuan scanner sangat terkait dengan perkembangan teknologi fotografi, fotokopi, dan mesin optik. Penemu scanner adalah Robert S. Ledley lahir di New Yord, Amerika Serikat pada tahun 1926. Hingga akhirnya pada tahun 1943 lahirlah CT scanner yang mampu memindai seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mesin temuannya itu dinamakan Automatic Computerized Transverse Axial (ACTA).

✔Jenis-jenis scanner

Berdasarkan manfaat dan cara penggunaannya untuk keperluan men-scan gambar, maka scanner dapat dibagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut.

📌 Flatbed

Flatbed adalah jenis scanner yang paling banyakk dijumpai karena sangat praktis, harganya relatif paling murah, dan cocok untuk penggunaan pribadi. Scanner jenis ini disebut flatbed karena memiliki bentuk datar dan rata, seperti tempat tidur. Jenis scanner ini berbentuk persegi panjang, memiliki sebuah papan penutup, dan alas berupa lapisan kaca tempat meletakkan gambar.

📌 Hand scanner

Hand scanner adalah jenis scanner yang memiliki ukuran tidak terlalu besar, tetapi dapat digenggam menggunakan tangan. Umumnya scanner jenis ini bersifat monochrome, atau tepatnya hanya dapat menghasilkan warna hitam putih saja. Penggunaan hand scanner membutuhkan keterampilan yang lebih dari penggunanya.  

Pengguna dengan tangannya akan menggerakkan scanner ini dengan diseka pada gambar yang akan dibacanya. Apabila bidang yang diseka luas, makan penyekaan dilakukan ke seluruh area dengan menggeser scanner bagian per bagian.

📌 Automatic document feeder

Automatic document feeder adalah jenis scanner yang dapat digunakan untuk memindai dokumen dalam jumlah banyak dalam sekali waktu. Scanner ini memiliki wadah tersendiri untuk menyimpan dokumen yang akan di-scan, lalu secara otomatis semua dokumen tersebut akan ditarik masuk ke dalam mesin scanner secara bertahap satu per satu. 

Harga scanner ini sudah tentu lebih mahal dibandingkan jenis flatbed. Jenis ini memang cocok untuk perkantoran yang memiliki banyak gambar yang akan di-scan.

📌Drum scanner

Drum scanner adalah jenis scanner pertama yang dikembangkan. Drum scanner memiliki tingkat resolusi yang tinggi, yaitu sampai 5.000 dpi.  Karena scanner ini sering disebut juga dengan high end scanner dan merupakan scanner yang paling baik dalam memproduksi gambar hingga pembesaran di atas 500%.

Ciri khas drum scanner adalah digunakannya PMT (Photomultiplier) sebagai sensor yang membaca gambar original. Posisi objek yang akan di-scan diletakkan pada sebuah drum yang berputar dengan kecepatan tinggi. Jenis scanner ini akan menghasilkan kualitas yang lebih baik dibandingkan jenis scanner lainnya. 

Selain jenis-jenis scanner yang telah disebutkan di atas, ada beberapa jenis scanner yang sudah jarang ditemui karena aplikasinya sudah jarang dipakai, di antaranya sebagai berikut.

☑ Slide scanner

Slide scanner banyak beredar pada era fotografi film analog, karena lebih praktis untuk men-scan slide film untuk selanjutnya dicetak/di-layout. Slide scanner sering digunakan untuk pengambilan image dari slide berukuran 35 mm atau untuk menyimpan image dari slide karena memiliki hasil gambar yang lebih baik dibandingkan bila menggunakan hasil cetak dari fotografi.

☑ Transparency scanner

Transparency scanner hampir mirip dengan slide scanner. Scanner jenis ini dapat mengakomodasi transparansi sampai ukuran 102 x 127 mm. Scanner ini lebih fleksibel dibandingkan dengan slide scanner, tapi juga cukup mahal.

Sering kali transparency scanner ini dipergunakan untuk memproduksi image yang digunakan dalam cetakan periklanan atau kemasan.

☑ Copydot scanner

Copydot scanner adalah jenis scanner yang memiliki fungsi untuk mengubah film-film separasi (4 warna atau lebih) menjadi data digital (redigitalization). Scanner ini lebih banyak digunakan pada perusahaan percetakan/penerbitann yang banyak menerima iklan dalam bentuk film separasi warna, atau perusahaan packaging (pengemasan)  yang sering mengulang cetakan dengan film yang sama. 

Copydot scanner menjadi satu hal yang sangat penting, karena iklan atau data yang diberikan oleh klien tidak dapat di-mounting dengan pelat CtP, melainkan harus diubah terlebih dahulu dalam bentuk digital. 

✔ Tujuannya dan fungsi melakukan scan gambar/ilustrasi/teks

Tujuan utama melakukan scan gambar/ilustrasi/teks adalah untuk mengambil gambar/ilustrasi/teks secara digital menggunakan komputer yang kemudian diolah dengan software tertentu. Dengan adanya scanner, secara otomatis dapat menggantikan kamera produksi untuk memotret suatu model. 

Bahkan banyak kelebihan yang diperoleh dengan penggunaan scanner, yaitu gambar/teks tersebut kemudian dapat diolah oleh komputer menggunakan program pengolah gambar/manipulasi gambar atau program pengolah kata (word processor)

Ada dua fungsi utama dalam melakukan proses scan yaitu sebagai berikut.

1. Keperluan Pribadi

Keperluan pribadi, yaitu penggunaan scanner secara umum adalah sebagai penyimpan gambar, baik itu foto, surat-surat penting seperti ijazah, atau berita dari koran dalam bentuk file digital. Jadi, jika sewaktu-waktu data tersebut diperlukan masih ada file yang dapat dicetak.

2. Keperluan pekerjaan

Keperluan pekerjaan seperti desain grafis di bidang prepress atau pracetak, multimedia, dan animasi. Para animator menggunakan scanner untuk memindahkan rancangan bentuk-bentuk dasar dari gambar yang akan diolahnya. Misalnya tokoh di dalam film animasi, model digambar dengan tangan menggunakan pensil, kemudian hasilnya akan di-scan. 

Selanjutnya dengan perangkat lunak animasi, rancangan tersebut akan diberi pewarnaan dan efek-efek tertentu untuk menghasilkan sebuah karya animasi.

Demikian artikel tentang sejarah dan jenis-jenis scanner. Semoga bermanfaat. 

Post a Comment