Mengenal Partisi Hard Disk. Anak IT Wajib Tahu

Table of Contents

 

Mengenal Partisi Hard Disk
Foto : pintarkomputer.com

blogazka.com - Sebelum melakukan instalasi sistem operasi pada komputer, perlu dipahami terlebih dahulu konsep pengalokasian data dalam media penyimpanan. Semua media penyimpanan seperti flashdisk, hard disk, disket, MMC, CD, dan DVD pada dasarnya memiliki sistem kerja yang sama. 

Media penyimpanan hard disk merupakan salah satu jenis media utama yang sering digunakan dalam komputer untuk mengorganisasikan dan mengalokasikan setiap data yang setiap saat harus dapat diakses oleh memori. 

Prinsip sederhana hard disk adalah sebuah cakram atau disk yang mampu menyimpan data-data magnetik yang sudah terpolarisasi. 

Sumber foto : pcmax.id

Struktur cakram dalam hard disk terdiri atas sebagai berikut. 

  • Track adalah lintasan data magnetik yang tersedia dalam sebuah piringan atau disk yang dimulai track ke-0 hingga ke-n tergantung dari jenis harddisk yang digunakan. 
  • Sector merupakan area-area pembentuk dalam track dengan ukuran kapasitas tertentu tergantung dari jenis hard disk-nya. Biasanya dimulai dari kapasitas 512 byte, 4096 byte hingga 5122 byte. 
  • Boot area merupakan area sector 0 (nol) pada track pertama dalam disk yang berfungsi sebagai wilayah booting yang mengandung bootstrap area. 
  • Cluster merupakan kumpulan satu atau lebih sector yang berperan dalam manajemen penyimpanan data sehingga memudahkan sistem operasi dalam mengakses data tersebut. Pada umumnya, sebuah cluster bisa terdiri atas sebuah sector hingga 128 sector

Ketika menyimpan sebuah file berukuran 750 KB padahal hard disk barracuda berkapasitas 750 GB, akan memakan waktu yang lama dan berdampak pada penggunaan resource memori serta processor secara berlebihan yang mengakibatkan komputer menjadi lambat. 

Sumber foto : asus.com

Oleh karena itu, diperlukan metode pemisahan atau pembagian ruang-ruang fisik disc secara logikal yang disebut sebagai partisi. Partisi hard disk memiliki fungsi sebagai berikut. 

  • Melakukan pengorganisasian data pada disk.
  • Meningkatkan performa hard disk 
  • Menjaga keamanan data dari kerusakan dengan cara membuat partisi terpisah antara ruang atau sistem operasi dengan ruang data. Oleh karena itu, ketika sistem rusak, data masih dapat diakses. 
  • Memungkinkan untuk melakukan dual boot OS yang berbeda. 

Metode partisi pada hard disk dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut. 

✔ Partisi Primary 

Partisi primary merupakan partisi utama yang harus dibuat ketika melakukan partisi hard disk. Disebut sebagai primary partition karena dimulai atau memiliki sektor 0 (MBR) dan informasi partisi dalam hard disk

✔ Partisi Extended 

Partisi extended dapat dikategorikan sebagai partisi primary. Karena keterbatasan jumlah partisi primary yang dapat dibentuk, partisi extended dapat digunakan sebagai solusi untuk membuat partisi baru yang bersifat logical

✔ Partisi Logical 

Partisi logical merupakan partisi yang dibuat secara logical dari extended partition sebelumnya. Kelebihan dari partisi logical ini, kita dapat menentukan banyak atau jumlah partisi sesuai keperluan, ukuran, dan jenis file sistem yang akan digunakan. 

Pada sistem operasi berbasis Linux, terdapat perbedaan cara mendefinisikan peranti drive dalam partisinya dengan sistem operasi Windows. Sebagai contoh, pada sistem operasi Linux terdapat empat buah hard disk tipe ATA yang terhubung pada slot IDE. Dengan demikian, sistem akan mendeteksinya sebagai drive sebagai berikut. 

  • Hard disk primary master, dikenal dengan /dev/hda.
  • Hard disk secondary master, dikenal dengan /dev/hdb.
  • Hard disk primary slave, dikenal dengan /dev/hdc.
  • Hard disk secondary slave, dikenal dengan /dev/hdd
  • Adapun untuk bis bertipe SATA akan dikenal dengan /dev/sda dan seterusnya. 

Demikian artikel tentang mengenal partisi hard disk. Semoga bermanfaat!

Post a Comment